Warga metropolis seperti Jakarta yang supersibuk,
sering harus meninggalkan rumah saat hari masih pagi buta. Anak-anak pun harus
berangkat pagi-pagi karena pukul 6.30 pelajaran sudah dimulai. Gara-gara
terburu-buru, banyak dari mereka sering melupakan sarapan. Padahal, fakta
berikut, sebagaimana dipaparkan majalah Menu Sehat, menunjukkan betapa
pentingnya sarapan.
1. Sarapan yang kaya karbohidrat merupakan sumber
energi prima bagi otak yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental yang
baik. Emosi pun biasanya menjadi lebih stabil
2. Di AS 1 dari 8 anak tidak suka sarapan, sedangkan
jumlah pada remaja yang tidak sarapan mencapai 15 persen. Sementara para orang
dewasa yang enggan sarapan lebih banyak lagi, diperkirakan sampai sepertiga.
3. Penelitian menunjukkan, anak yang tidak sarapan
kadar zat besi, seng, serat, kalsium, vitamin B2-nya lebih rendah, dibanding
anak-anak yang selalu sarapan.
4. Mereka yang biasanya tidak sarapan, ayolah
membiasakan diri untuk sarapan. Memang pada awalnya tubuh akan menolaknya. Tapi
setelah 2-3 minggu tubuh bisa kok menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru ini.
5. Tidak sarapan berisiko obesitas? Lo, kok? Enggak
makan ‘kan akan mengurangi cadangan lemak di tubuh? Betul! Tapi, gara-gara
tidak sarapan perut akan terasa lapar sehingga ketika makan siang akan “balas
dendam”. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang sarapan pagi mempunyai
asupan kalori harian yang lebih rendah dibanding orang yang tidak sarapan.
6. Mereka yang tidak suka sarapan cenderung kadar
kolesterolnya tinggi karena metabolisme tubuh terganggu.
7. Para karyawan yang sarapan biasanya performa
kerjanya lebih baik pada pagi hari dan mood-nya pun lebih baik.
8. Para remaja putri usia 9-19 yang rutin sarapan,
Indeks Massa Tubuhnya lebih rendah daripada yang tidak suka sarapan.
9. Menurut Wayne Campbel, Ph.D dari Universitas
Purdue, saat sarapan masukkan unsur protein karena akan memberikan rasa kenyang
untuk waktu yang lebih lama.
10. Anak yang sering tidak sarapan, otak besarnya
yang sedang berkembang bisa mengalami penyusutan (atrofi) yang berdampak pada
terganggunya pertumbuhan intelegensia.
0 komentar:
Posting Komentar