Selasa, 12 Mei 2015

Tips Mengerjakan Soal Psikotes Hitungan


Ketika Anda mendapatkan soal matematika pada soal psikotes kerja, pastinya Anda bisa menguasai serta mempelajari bentuk soal tersebut dengan mudah. Lantas, bagaimana strategi yang bisa digunakan dalam mengerjakan soal ini? Berikut ini ulasan dalam mengerjakan soal berbentuk hitungan atau matematika dalam mengerjakan soal psikotes kerja.
Agar Anda lebih mudah mengerjakan soal ini, maka mulailah mengerjakan dari soal hitungan yang lebih mudah. Namun bagaimana kalau soal-soal tersebut tidak ada yang mudah? Nah, Anda tidak usah khawatir, sebab pihak pemberi soal tidak akan mungkin memberikan deretan soal yang sangatlah sulit. Pastinya soal yang diberikan memiliki bentuk seperti 7-5=……., 12-2=…., 9×5=…, dan masih banyak lagi bentuk soal yang serupa hanya beda angka serta penjumlahnya. Dan pastinya dengan bentuk soal seperti ini, saya kira cukup mudah. Tapi bagaimana jika soalnya berbentuk atau mengenai deret hitung? Anda tidak usah khawatir, sebab soal seperti ini juga pastinya memiliki langkah untuk penyelesaiannya, namun langkah yang digunakan pasti lebih panjang. Misalkan bentuk soal seperti ini, 8, 17, 33, …, …, 257. Hal yang harus Anda pikirkan yaitu bagaimana ada angka 17 setelah 8? Anda bisa mengkalikannya dengan 2, dan hasilnya adalah 16, tidak sesuai dengan bentuk soal. Dan Anda bisa mencoba menyelesaikan soal tersebut dengan mengkalikannya dengan 2 dan setelah itu tambahkan dengan 1, misalnya 8 x 2 + 1, dan hasilnya pasti 17. Lantas bagaimana dengan 33, 17 x 2 kan bukan 33. Maka kemungkinan besar adalah jika 16 x 2 + 1. Dan nyatanya jawaban-jawaban ini pas, sebab untuk angka selanjutnya ada angka 257 yang memang didapati dari 2 deret hitung sebelumnya. 32 x 2 + 1. Pemikiran ini mungkin tidak mudah bagi Anda yang tidak terbiasa melihat deret angka seperti itu. Anda tidak perlu memikirkan banyak rumus, yang penting benar jawaban yang Anda berikan benar
Bukan hanya soal matematika yang memiliki bentuk deret angka, biasanya di dalam psikotes juga terdapat soal hitungan atau matematika dalam bentuk cerita. Dan adakalanya untuk menyelesaikan soal tersebut tidak bisa di selesaikan dengan satu langkah, Bahkan ada yang cara penyelesaiannya dengan menggunakan beberapa langkah. Dimisalkan contoh soal seperti ini, “Kalau seorang pebisnis mempunyai 3 buah truk. Setiap hari truk itu mengangkut barang dengan muatan 12 ton. Berapa % keuntungan yang akan didapatkan oleh sang pebisnis dalam satu bulan kalau untuk sekali jalan ia mengeluarkan dana sebesar 200 ribu/truk? Ia meminta bayaran sebesar 500 ribu untuk sekali angkut pertruknya.” Untuk menyelesaikan soal ini dibutuhkan beberapa cara, langkah pertama Anda harus mencari berapa besar modal yang memang harus dikeluarkan oleh sang pembisnis, setelah itu Anda harus mendapatkan nilai persen dari hasil tersbeut, dan itu artinya keuntungan yang diperoleh si pembisnis dibagi modal dan setelah itu dikali 100%. Cukup rumit bukan menyelesaikan soal seperti ini?
Namun sebaiknya, ketika Anda menemukan soal seperti ini ada baiknya kalau Anda melihat soal dengan menggunakan logika sehari-hari. Soal seperti ini tidak bisa Anda pikirkan dengan cara yang lebih mendalam, sama halnya seperti kata-kata yang diungkapkan oleh orang-orang yang jenius yang tergabung di dalam Mensa, sebuah organisasi yang tergolong pada orang-orang yang memiliki IQ lebih dari 140. Mereka mengungkapkan, bahwa mereka mengerjakan soal dengan hatinya, dan bukan dengan menggunakan otak. Itu artinya, cara mereka dalam memandang soal dan memperkirakan jawabannya memang sangat bergantung pada seberapa sering menghadapi soal yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar